Kontaktor Magnet

Kontaktor Magnet

Kontaktor Magnet Akan Bekerja Apabila?
Kontraktor magnet akan bekerja jika arus listrik masuk ke kumparan. Pelajari selengkapnya di artikel ini, yuk!

Kontaktor sering dijumpai tetapi namanya sering tidak diketahui. Setiap ruangan pasti memiliki salah satu jenis kontaktor paling sederhana yang bisa ditemukan di saklar lampu.

Kontaktor magnet akan bekerja apabila arus listrik masuk ke kumparan. Jika tidak ada, maka kontaktor tidak akan bekerja semestinya.

Kontaktor ini tidak hanya ditemukan di saklar lampu, tetapi juga di alat elektronik lainnya, seperti di motor listrik dunia industri pabrik.

Kontaktor memegang peran penting dalam hal mengelola dan menyambungkan arus listrik dengan tipe AC. Adanya kontaktor membuat alat elektronik lebih mudah dikuasai.

Definisi Dan Fungsi

Kontaktor adalah komponen listrik yang dapat dipakai untuk menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC (bolak-balik).

Pada panel kontrol listrik, komponen ini sering dipakai sebagai sakelar. Sementara pada sistem ATS, kontaktor sering digunakan sebagai interlock. Umumnya, kontaktor dikontrol secara manual.

Adanya sensor sensitif membuat komponen ini bisa dikontak dengan otomatis. Sebuah kontaktor magnet akan bekerja apabila terdapat aliran listrik mengenai coil atau kumparan tembaga.

Di sana, timbul medan magnet yang mengakibatkan kontak Normally Open (NO) tertutup dan Normally Close (NC) Terbuka.

Bingung mencari rumus dan contoh mencari arus listrik ! Simak juga Rumus-Rumus Cara Mencari Arus Listrik Tegangan dan Daya Listrik

Bagian-bagian

Bagian-bagian Kontaktor
Bagian-bagian Kontaktor

Kontaktor memiliki 3 bagian atau komponen utama.

1. Kontak Utama

Memiliki nama lain RST, kontak utama ini terdiri dari komponen simbol, yaitu L1, L2, L3, dst. RST memiliki fungsi sebagai penghubung listrik 3 fase (R, S, dan T). Fungsinya sama dengan MCB3 fase.

2. Coil

Coil atau kumparan magnet memiliki peran sebagai media yang akan dialiri oleh sumber listrik. Kontaktor magnet akan bekerja apabila ada aliran listrik masuk ke sini. Coil ditandai dengan simbol A1, A2, dst.

3. UVW

UV atau kontak output ini memiliki simbol angka T1, T2, T3, dll.

4. Kontak Bantu NO

Jika kontaktor magnet ada dalam kondisi aktif, maka kontak bantu NO, akan bekerja. Jika kontaktor magnet mati, maka NO akan mati. Komponen ini tandanya angka 13, 14, 15, dst.

5. Kontak Bantu NC

Kebalikan dari kontak bantu NO. Kontak Bantu NC hanya akan bekerja jik kontaktor magnet mati, dan begitupun sebaliknya. Tanda bagian ini adalah angka 21, 22, 23, 24, dst.

Cara Kerja

Berikut adalah cara kerja kontaktor magnet.

  • Kontaktor memakai dua tegangan arus listrik. Keduanya adalah VAC dan DAC.
  • Jenis tegangan dipilih disesuaikan dengan jenis kontaktor yang dibutuhkan.
  • Arus yang sudah tersedia dari kontaktor akan menggerakan coil yang ada didekatnya.
  • Medan magnet akan menarik kontak apabila arus listrik sudah masuk.
  • Hal tersebut akan membuat kontaktor berada di posisi NO.
  • Proses berlanjut dimana kontaktor berubah menjadi Open.
  • Buka dan tutup kontaktor tersebut membutuhkan waktu rata-rata sekitar 4-9 ms.
  • Jika arus listrik yang digunakan mati, maka kontaktor juga akan mati.
  • Dari sini bisa dilihat, kontaktor magnet akan bekerja apabila arus listrik terus mengalir.
  • Agar tidak terdapat masalah atau kerusakan ketika menggunakan kontaktor, terus salurkan listrik.

Baca juga :
1. Tutorial Menggunakan Kode Remot TV Polytron Tipe LED/LCD, Tabung
2. Pengertian Kipas Angin, Bagian-Bagiannya, dan Jalur Kabel Kipas Angin

Manfaat Pemakaian

Kontaktor memiliki 3 fungsi dan manfaat utama.

1. Pencahayaan

Kontaktor bermanfaat sebagai pengontrol pencahayaan. Kontaktor juga merupakan komponen penghubung dan pemutus arus listrik ke lampu dan beragam pencahayaan lainnya (konser, stadion, dll).

2. Pengontrol

Di dunia industri (pabrik, dll), kontaktor dapat berfungsi sebagai pengontrol motor listrik dengan daya yang besar. Komponen ini mampu menghubungkan dan memutuskan arus listrik ke motor tersebut.

3. Sakelar Transfer

Kontaktor sering digunakan sebagai saklar transfer pada sistem ATS. Saklar transfer ini memerlukan kapasitas kontrol dengan daya yang besar dan dengan kecepatan transfer yang mantap.

Kontaktor magnet tidak bisa berdiri sendiri. Kontaktor magnet akan bekerja apabila ada aliran listrik yang terus mengalir. Dengan mengetahui pemaparan di atas, maka kini Anda sudah tidak perlu bingung lagi mengenai kontaktor magnet dan fungsinya.